
Suasana penuh kebersamaan tampak di kawasan sendang Desa Bluri pada akhir pekan ini. Warga dari berbagai dusun turun tangan bersama dalam kegiatan gotong royong bersih sendang, sebuah tradisi tahunan yang telah menjadi agenda rutin masyarakat untuk menjaga kebersihan sumber mata air sekaligus mempererat tali silaturahmi antarwarga.
Sejak pagi, warga dengan semangat membawa peralatan sederhana—cangkul, sabit, dan sapu lidi—bergotong royong membersihkan area sekitar sendang dari rumput liar, sampah, serta lumpur yang menumpuk. Kegiatan ini tidak hanya melibatkan warga dewasa, tetapi juga para pemuda karang taruna, ibu-ibu PKK, hingga anak-anak yang ikut membantu dengan antusias.
Kepala Desa Bluri menyampaikan bahwa kegiatan bersih sendang ini bukan sekadar agenda rutin, melainkan juga bentuk kepedulian bersama untuk melestarikan sumber daya alam dan menjaga tradisi leluhur. “Sendang ini merupakan sumber air penting bagi masyarakat Bluri. Dengan kegiatan seperti ini, kita jaga kebersihan sekaligus melestarikan budaya gotong royong yang menjadi jati diri bangsa,” ujarnya.
Selain kegiatan bersih-bersih, acara juga diisi dengan doa bersama sebagai ungkapan syukur atas limpahan berkah alam yang diberikan Allah SWT. Masyarakat berharap agar sendang tetap bersih, airnya melimpah, dan membawa manfaat bagi seluruh warga.
Tradisi gotong royong bersih sendang di Desa Bluri telah berlangsung turun-temurun. Lebih dari sekadar kegiatan fisik, acara ini menjadi simbol kebersamaan, kepedulian lingkungan, dan pelestarian nilai-nilai sosial yang kian langka di tengah kehidupan modern.
Dengan semangat kebersamaan yang terus terjaga, masyarakat Bluri bertekad menjadikan kegiatan ini sebagai warisan budaya yang terus hidup dari generasi ke generasi.









