KECAMATAN SOLOKURO

Peringatan Hari Lahir Pancasila Tahun 2025

berita
04 Juni 2025
10x dibaca
Peringatan Hari Lahir Pancasila Tahun 2025

Pelaksanaan Peringatan Hari Lahir Pancasila Tahun 2025 dilaksanakan Pada Hari Senin Tanggal 02 Juni 2025 di Halaman Kantor Kecamatan Solokuro. Selaku Pembina Upacara oleh Bapak Camat Solokuro Tri Mukti Agung Wijayanto, SE. Pelaksanaan Upacara ini dihadiri oleh Kapolsek Solokuro bersama anggota, anggota Koramil Solokuro, Kepala UPT/ Koordinator Bidang Se Kecamatan Solokuro bersama staf, seluruh Personil Kecamatan Solokuro, Perangkat Desa  serta Peserta Orientasi PPPK Gelombang II

Berikut Sambutan Kepala BPIP yang dibacakan Pembina Upacara

Hari ini, tanggal 1 Juni 2025, kita kembali memperingati momentum yang
sangat penting dalam sejarah bangsa Indonesia: Hari Lahir Pancasila. Hari
ketika kita tidak hanya mengenang rumusan dasar negara, tetapi juga
meneguhkan kembali komitmen kita terhadap nilai-nilai luhur yang menjadi
pondasi berdirinya Negara Kesatuan Republik Indonesia.


Pancasila bukan sekadar dokumen historis atau teks normatif yang tertulis
dalam pembukaan UUD 1945. Ia adalah jiwa bangsa, pedoman hidup
bersama, serta bintang penuntun dalam mewujudkan cita-cita Indonesia yang
merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur.


Dalam semangat memperkokoh ideologi Pancasila, izinkan saya mengajak kita
semua merenungkan kembali bahwa Pancasila adalah rumah besar bagi
keberagaman Indonesia. Ia mempersatukan lebih dari 270 (dua ratus tujuh
puluh) juta jiwa dengan latar belakang suku, agama, ras, budaya dan bahasa
yang berbeda. Dalam Pancasila, kita belajar bahwa kebinekaan bukanlah
alasan untuk terpecah, melainkan kekuatan untuk bersatu. Dari sila pertama
hingga sila kelima, terkandung prinsip-prinsip yang menuntun kita
membangun bangsa dengan semangat gotong-royong, keadilan sosial, dan
penghormatan terhadap martabat manusia.

Dalam konteks pembangunan nasional saat ini, pemerintah telah menetapkan
Asta Cita sebagai delapan agenda prioritas menuju Indonesia Emas 2045.
Salah satu yang paling fundamental dalam Asta Cita tersebut adalah
memperkokoh ideologi Pancasila, demokrasi dan hak asasi manusia.
Mengapa ini menjadi prioritas? Karena kita menyadari bahwa kemajuan tanpa
arah ideologis akan mudah goyah. Kemajuan ekonomi tanpa pondasi nilainilai Pancasila bisa melahirkan ketimpangan. Kemajuan teknologi tanpa
bimbingan moral Pancasila bisa menjerumuskan bangsa pada dehumanisasi.

Memperkokoh ideologi Pancasila berarti menegaskan kembali bahwa
pembangunan bangsa harus selalu berakar pada nilai-nilai ketuhanan,
kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan sosial. Dalam era
globalisasi dan digitalisasi yang semakin kompleks, tantangan terhadap
Pancasila pun semakin nyata. Kita menyaksikan penyebaran paham-paham
ekstremisme, radikalisme, intoleransi, hingga disinformasi yang mengancam
kohesi sosial kita.


Oleh karena itu, melalui Asta Cita, kita dipanggil untuk melakukan revitalisasi
nilai-nilai Pancasila dalam segala dimensi kehidupan: dari pendidikan,
birokrasi, ekonomi, hingga ruang-ruang digital.
Pertama, dalam dunia pendidikan, kita perlu menanamkan Pancasila sejak
dini, bukan sekadar dalam pelajaran formal, tetapi dalam praktik keseharian.
Sekolah dan universitas harus menjadi tempat lahirnya generasi yang cerdas
secara intelektual, tangguh secara karakter dan kuat dalam integritas moral.
Kedua, di lingkungan pemerintahan dan birokrasi, nilai-nilai Pancasila harus
hadir dalam bentuk pelayanan publik yang berkeadilan, transparan dan
berpihak pada rakyat. Setiap kebijakan dan program harus mencerminkan
semangat kemanusiaan dan keadilan sosial, bukan kepentingan kelompok
atau golongan.


Ketiga, dalam bidang ekonomi, kita perlu memastikan bahwa pembangunan
tidak hanya dinikmati oleh segelintir orang, tetapi menjadi berkah bagi
seluruh rakyat Indonesia. Keadilan sosial, sebagaimana termaktub dalam sila
kelima, harus menjadi orientasi utama. Usaha mikro, kecil dan menengah
(UMKM), ekonomi kerakyatan dan koperasi harus terus diberdayakan agar
tidak ada warga yang tertinggal dalam kemajuan bangsa.


Keempat, dalam ruang digital, kita harus membangun kesadaran kolektif
bahwa dunia maya bukan ruang bebas nilai. Etika, toleransi dan saling
menghargai tetap harus ditegakkan. Pancasila harus menjadi panduan dalam
berinteraksi di media sosial maupun platform digital lainnya. Mari kita perangi
hoaks, ujaran kebencian dan provokasi, dengan literasi digital dan semangat
gotong-royong.

BPIP sebagai lembaga yang bertugas membina dan memperkuat ideologi
Pancasila terus berkomitmen menghadirkan berbagai program strategis: dari
pembinaan ideologi di lingkungan pendidikan, pelatihan bagi aparatur sipil
negara (ASN) dan aparat negara, penguatan kurikulum Pancasila, hingga
kolaborasi lintas sektor untuk mengarusutamakan Pancasila di berbagai
lapisan masyarakat. Semua ini bertujuan agar Pancasila tidak hanya
dihafalkan, tetapi dihidupi dan dijalankan dalam tindakan nyata.
Namun, tugas ini tidak bisa dijalankan sendiri. Kita semua, seluruh elemen
bangsa dari pusat hingga daerah, dari pejabat hingga masyarakat, dari tokoh
agama hingga pemuda, memiliki peran untuk menjadi pelaku utama
pembumian Pancasila.


Mari kita jadikan Hari Lahir Pancasila ini bukan sekadar seremonial, tetapi
momen untuk memperkuat komitmen kita terhadap nilai-nilai luhur bangsa.
Jadikan setiap langkah, setiap kebijakan, setiap ucapan dan tindakan kita
sebagai cerminan dari semangat Pancasila.


Kita ingin Indonesia yang maju bukan hanya secara teknologi, tetapi juga
secara moral. Kita ingin Indonesia yang sejahtera bukan hanya dalam angka
statistik, tetapi juga dalam rasa keadilan dan persaudaraan. Kita ingin
Indonesia yang dihormati dunia bukan hanya karena kekuatan ekonominya,
tetapi karena keluhuran budinya dan kebijaksanaan rakyatnya.
Saudara-saudari sekalian,
Peringatan Hari Lahir Pancasila ini harus menjadi pengingat bahwa masa
depan bangsa berada di tangan kita. Jika kita ingin mewujudkan Indonesia
Raya, maka tidak ada jalan lain selain memastikan bahwa Pancasila tetap
menjadi jiwa dalam setiap denyut nadi pembangunan.
Akhirnya, marilah kita terus bergotong-royong, menjaga persatuan,
menghargai perbedaan dan menanamkan nilai-nilai Pancasila dalam setiap
aspek kehidupan. Jadikan Pancasila sebagai sumber inspirasi dalam
berkarya, berbangsa dan bernegara.
Dirgahayu Pancasila!

Jayalah Indonesiaku!

 

Ketua BPIP

YUDIAN WAHYUDI


KECAMATAN SOLOKURO KABUPATEN LAMONGAN

  • solokuro@lamongankab.go.id
Logo Branding Lamongan
© 2025 Kecamatan Solokuro Kabupaten Lamongan
Splash Logo